TUJUAN pengontrolan
adalah untuk memastikan bahwa CBIS telah diimplementasikan seperti yang
direncanakan, system beroperasi seperti yang dikehendaki, dan operasi
tetap dalam keadaan aman dari penyalahgunaan atau gangguan.
Properti Sistem Yang Memberikan Keamanan
Sebuah system harus mempunyai tiga property (sifat), yaitu :
Sebuah system harus mempunyai tiga property (sifat), yaitu :
- Integritas, system akan mempunyai integritas bila ia berjalan menurut spesifikasinya. Perancang system berusaha untuk mengembangkan system yang mempunyai integritas fungsional, yaitu kemampuan untuk melanjutkan operasi, apabila salah satu atau lebih dari komponennya tidak berjalan.
- Audibilitas, ia akan bersifat audible jika ia memiliki visibilitas dan accountability (daya perhitungan). Bila system memiliki audibilitas maka mudah bagi seseorang untuk memeriksa, memverifikasi atau menunjukkan penampilannya.
- Daya kontrol, daya kontrol memungkinan manajer untuk menangani pengerahan atau penghambatan pengaruh terhadap system. Teknik yang efektif untuk mendapatkan daya kontrol system ini adalah dengan membagi system menjadi subsistem yang menangani transaksi secara terpisah.
Tugas Kontrol CBIS
Kontrol CBIS mencakup semua fase siklus
hidup. Selama siklus hidup, kontrol dapat dibagi menjadi
kontrol-kontrol yang berhubungan dengan pengembangan, disain dan
operasi.
Manajer dapat memperoleh kontrol dalam ketiga area secara langsung melalui ahli lain, seperti auditor.
AREA PENGONTROLAN CBIS
* Kontrol Proses Pengembangan
Tujuan dari kontrol pengembangan adalah untuk memastikan bahwa CBIS yang diimplementasikan dapat memenuhi kebutuhan pemakai.
Yang termasuk dalam kontrol pengembangan :
- Manajemen puncak menetapkan kontrol proyek secara keseluruhan selama fase perencanaan dengan cara membentuk komite MIS
- Manajemen memberitahu pemakai mengenai orientasi CBIS
- Manajemen menentukan kriteria penampilan yang digunakan dalam mengevaluasi operasi CBIS.
- Manajemen dan bagian pelayanan informasi menyusun disain dan standar CBIS
- 5. Manajemen dan pelayanan informasi secara bersama-sama mendefinisikan program pengujian yang dapat diterima,
- Manajemen melakukan peninjauan sebelum instalasi yang dilakukan tepat setelah penggantian dan secara berkala meninjau CBIS untuk memastikan apakah ia memenuhi kriteria penampilan.
- Bagian pelayanan informasi menetapkan prosedur untuk memelihara dan memodifikasi CBIS dan prosedur yang disetujui oleh manajemen.
Kontrol Disain Sistem
Selama fase disain dan analisis dari
siklus hidup system, Analis System, DBA dan Manajer Jaringan membangun
fasilitas kontrol tertentu dalam disain system. Selama fase
implementasi, programmer menggabungkan kontrol tersebut ke dalam
system. Disain system dikontrol dengan cara menggabungkan kontrol
software menjadi lima bagian pokok, yaitu :
– Permulaan Transaksi (Transaction Origination)
Tahap-tahap yang harus dilakukan pada permulaan transaksi terdiri atas ;
- Permulaan dokumen sumber
- Kewenangan
- Pembuatan input computer
- Penanganan kesalahan
- Penyimpanan dokumen sumber
- Entri Transaksi (Transaction Entry)
Entri transaksi mengubah data dokumen
sumber menjadi bentuk yang dapat dibaca oleh komputer. Kontrol ini
berusaha untuk menjaga keakuratan data yang akan ditransmisikan ke
jaringan komunikasi atau yang akan dimasukkan secara langsung ke dalam
komputer. Area kontrolnya meliputi atas :
- Entri data
- Verifikasi data
- Penanganan kesalahan
- Penyeimbangan batch
- Komunikasi Data (Data Communication)
Komputer yang ada dalam jaringan
memberikan peluang risiko keamanan yang lebih besar dari pada komputer
yang ada di dalam suatu ruangan. Area kontrol ini terdiri dari :
- Kontrol pengiriman pesan
- Kontrol saluran (channel) komunikasi
- Kontrol penerimaan pesan
- Rencana pengamanan datacom secara menyeluruh
- Pemrosesan Komputer (Computer Processing)
Pada umumnya semua elemen kontrol pada
disain system selalu dikaitkan dengan pemasukan data ke dalam komputer.
Area kontrol pada pemrosesan komputer terdiri dari :
- Penanganan data
- Penanganan kesalahan
- Database dan perpustakaan software
Sebagian besar kontrol database dapat diperoleh melalui penggunaan Sistem Manajemen Database (Database Management System/DBMS)
Tingkat keamanan dalam DBMS terdiri dari
- Kata kunci (Password)
- Direktori pemakai (User Directory)
- Direktori elemen data (Field Directory)
- Enkripsi (Encryption)
- Output Komputer (Computer Output)
Komponen subsistem ini bertanggung jawab
untuk mengirimkan produk (output) kepada pemakai (user). Yang termasuk
dalam area ini adalah :
- Penyeimbangan operasi komputer
- Distribusi
- Penyeimbangan departemen pemakai
- Penanganan kesalahan
- Penyimpanan record
* Kontrol Terhadap Pengoperasian Sistem
Kontrol pengoperasian system didasarkan
pada struktur organisasional dari departemen operasi, aktivitas dari
unit yang ada dalam departemen tersebut.
Kontrol yang memberikan kontribusi terhadap tujuan ini dapat diklasifikasikan menjadi lima area :
1. Struktur organisasional
1. Kontrol perpustakaan
2. Pemeliharaan peralatan
3. Kontrol lingkungan dan kemanan fasilitas
4. Perencanaan disaster, meliputi area :
2. Pemeliharaan peralatan
3. Kontrol lingkungan dan kemanan fasilitas
4. Perencanaan disaster, meliputi area :
- Rencana keadaan darurat (emergency plan)
- Rencana back-up (backup plan)
- Rencana record penting (vital record plan)
- Rencana recovery (recovery plan)
Metode Mendapatkan Dan Memelihara Kontrol
Manajemen dapat melakukan kontrol dengan tiga cara, yaitu :
- Manajemen dapat melakukan kontrol
langsung, yaitu mengevaluasi kemajuan dan penampilan, dan menentukan
tindakan koreksi apa yang harus dilakukan
- Manajemen mengontrol CBIS secara tidak langsung dengan terus menerus melalui CIO.
- Manajemen mengontrol CBIS secara tidak langsung berkenan dengan proyeknya melalui pihak ketiga.
Keamanan Sistem
Definisi Keamanan
Adalah proteksi perlindungan atas
sumber-sumber fisik dan konseptual dari bahaya alam dan manusia.
Kemanan terhadap sumber konseptual meliputi data dan informasi
Tujuan-tujuan Keamanan ; dimaksudkan untuk mencapai 3 tujuan utama , yaitu :
1. Kerahasiaan, perusahaan berusaha melindungi data dan informasi dari orang-orang yang tidak berhak.
2. Ketersediaan, tujuan CBIS adalah menyediakan data dan informasi bagi mereka yang berwenang untuk menggunakannya.
3. Integritas, semua subsistem CBIS harus menyediakan gambaran akurat dari sistem fisik yang diwakilinya.
Pengendalian Akses ; dicapai melalui suatu proses 3 langkah, yang mencakup :
1. Indentifikasi User.
2. Pembuktian Keaslian User.
3. Otorisasi User.
Strategi Pengulangan Biaya Manajemen Informasi
Strategi yang paling banyak dimanfaatkan adalah :
1. Strategi Konsolidasi, dapat diikuti
dengan mengurangi jumlah lokasi sumber daya informasi yang terpisah.
Alasannya adalah sejumlah kecil pemusatan sumber daya yang besar dapat
beroperasi lebih efisien dari pada banyak pemusatan sumber daya yang
kecil.
2. Downsizing, adalah transfer berbagai
aplikasi berbasis komputer perusahaan dari konfigurasi peralatan besar,
seperti mainframe ke platform yang lebih kecil seperti komputer mini.
Dalam beberapa kasus, platform yang lebih kecil tetap berada dalam IS,
dan dalam kasus lain ditempatkan di area pemakai. Pemindahan ke sistem
yang kurang mahal tetapi penuh daya ini disebut Smartsizing. Keuntungan
downsizing : sistem yang user friendly.
3. Outsourcing, ukuran pemotongan biaya
yang dapat berdampak lebih besar bagi IS dari pada downsizing adalah
outsourcing. Outsourcing adalah mengkontrakkan keluar semua atau
sebagian operasi komputer perusahaan kepada organisasi jasa di luar
perusahaan.
Jasa-jasa yang ditawarkan Outsourcers mencakup :
- Entry data dan pengolahan sederhana.
- Kontrak pemrograman.
- Manajemen fasilitas, operasi lengkap dari suatu pusat komputer.
- Integrasi sistem, adalah kinerja semua tugas-tugas siklus hidup pengembangan sistem.
- Dukungan operasi untuk pemeliharaan, pelayanan atau pemulihan dari bencana.
sumber :
- http://santiw.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/2942/KEAMANAN+DAN+KONTROL2.doc
Tidak ada komentar:
Posting Komentar